PINTU HIDAYAH

Oleh: Moh. Nadhif Mishbah *)

SERINGKALI kita berpikir sempit. Menganggap kebenaran hanya sesempit pemahaman di kepala kita, dan mengkultuskan kebenaran yang kita buat sendiri.

Padahal apa yang kita anggap benar dari apa yang kita lihat dan kita dengar, belum tentu  sama persis dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Dan belum tentu penilaian kita sama dengan maksud yang sebenarnya.

Orang yang pikirannya sempit disebabkan beberapa faktor. Antara lain, miskinnya ilmu/pengetahuan, kerasnya hati dan rasa keakuan yang tinggi. Semua itu karena `kebodohan` pada perintah-perintah Allah (جهل لحقيقة الامر الالهى)

Kondisi seperti ini, sebenarnya kita sedang celaka, karena kita telah dijauhkan dari Hidayah Allah SWT. Na’udzubillahi mindzalik

Hidayah itu adalah kunci utama yang meliputi segala aspek kehidupan manusia. Kita tidak bisa menentukan kapan dan kepada siapa hidayah itu datang. Hidayah bisa saja turun kepada orang-orang bodoh, pendosa, penista agama, bahkan terhadap orang kafir yang ingkar kepada Allah SWT.

Maknanya ada doa (Robbana…, Ampuni kami dari segala dosa yang disebabkan oleh kebodohan kami, oleh kotornya hati kami yang berisi ketamakan, kesombongan, rasa iri dan dengki. Robbana.. anugerahi kami hidayah-Mu, sehingga kami yang tidak mengerti ini menjadi mengerti. Robbana.. jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan, dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan raga.. aamiin.. aamiin.. aamiin.. ya mujibassailin ya Robbal alamiin)

Sahabatku yang dirahmati Allah.. Mulai detik ini, mari kita mencoba menguatkan tekad untuk segera berubah (hijrah). Adapun yang dimaksud hijrah, bukanlah hijrah seperti yang sudah dilakukan oleh kebanyakan orang pada umumnya (berpindah tempat) berpindah kota, negara, atau berpindah keyakinan. Akan tetapi berpindah pada pikiran yang positif dan menyejukkan.

Detik ini kita bismillah, kita hijrahkan “MINDSET” kita, dari yang belum baik menjadi baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik dan seterusnya. Karena ketika “MINDSET” kita baik, di bumi manapun kita berpijak, insyaallah hati kita akan senantiasa menemukan kedamaian, dan akan menjadi manusia yang senantiasa bermanfaat bagi seluruh makhluk.

     Bismillah tawakkaltu Alallah lahaula walaquwwata illa Billah.

*) Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatus Syabab Sumberwringin, Sukowono, Jember