Bukti Sejarah Batu Bertulis Ditemukan di Jember

Penemuan bukti peninggalan sejarah terletak di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember

BUKTI SEJARAH: Di lokasi inilah bukti sejarah Batu Bertulis ditemukan (foto: Yopi for Epic)

EPICMEDIAINDONESIA JEMBER – Batu Bertulis ditemukan di Jember. Penemuan bukti peninggalan sejarah in bermula dari laporan warga Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember. Selanjutnya, Batu Bertulis tersebut disimpan di Museum dan Perpustakaan Boemi Poeger yang dikelola Yayasan Boemi Poeger Persada Jember.

BERNILAI SEJARAH: Batu Bertulis yang ditemukan di Jember (foto: Yopi for Epic)

“Penemuan Batu Bertulis ini bermula dari laporan Imam Jazuli, warga Kranjingan. Selanjutnya bersama Pak Joko Suhardjito sebagai Koordinator Juru Pelihara BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) wilayah Jember mengunjungi tempat dan survei ke lokasi temuan batu bertulis Hari Jum at (25/2/2022),” ungkap Y. Setiyo Hadi yang akrab dipanggil Mas Yopi sebagai Pembina Yayasan Boemi Poeger Persada.

Dijelaskan Yopi, lokasi penemuan tersebut terletak di areal Pesarean Mbah Ranting. “Ada pula yang menyebut Mbah Sungging, yang terletak di persawahan Kelurahan Muktisari Sumbersari Kabupaten Jember,” paparnya.

(foto: Yopi for Epic)

Berikutnya, Joko Suhardjito melakukan pendataan temuan-temuan, sekaligus merekam titik koordinat lokasi areal dan temuan-temuan di areal Pesarean Mbah Ranting.

“Di sekitar pohon ini Batu Bertulis tersebut ditemukan,” kata Imam Jazuli menunjuk pohon Jambu tua di areal Pesarean tersebut.

Temuan lainnya di lokasi Pesarean Mbah Ranting adalah makam dengan dua patok nisan dari granit (baru), lumpang dengan ceruk di tengahnya yang terdapat batu bulat. Serta dua batu lonjong di sekitar lumpang.

Sementara itu, rumah Imam Jazuli sendiri terletak sekitar satu kilometer dari lokasi Pesarean Mbah Ranting. Imam Jazuli sempat menunjukkan batu bertulis yang ditemukan. Batu bertulis tersebut berbahan batu andesit dengan ukuran panjang 24 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 7 cm, dengan berat 3184 gram atau 3,18 kg dan di satu sisi terpahat beberapa kata aksara.

Atas temuan tersebut, Yopi selanjutnya menghubungi Mbah Goen, panggilan akrab Goenawan Sambodo yang dikenal sebagai epigraf dan ahli sejarah kuno. Selama ini Mbah Goen menjadi mitra para pegiat sejarah nasional, untuk membaca aksara yang terpahat di batu tersebut melalui video call.

Mbah Goen menyebutkan ada sekitar 4 sampai 5 huruf dalam huruf, sedangkan yang bisa terbaca jelas huruf pertama dan huruf kedua.

“RANG JING”, demikian huruf pertama dan kedua hasil pembacaan oleh Mbah Goen, alumni S1 Arkeologi UGM dan S2 ITS ini. Untuk selanjutnya, Mbah Goen menyarankan agar temuan tersebut dilaporkan ke pihak berwenang, pemerintah daerah dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Imam Jazuli menemukan batu ini tergeletak di pojok teras Pesarean di bawah Pohon Jambu. Selanjutnya dibawa ke rumahnya untuk disimpan Karen khawatir akan hilang jika dibiarkan. Berikutnya baru diserahkan ke Yopi selaku pengelola Museum dan Perpustakaan Boemi Poeger untuk disimpan dan dirawat demi kepentingan ilmu pengetahuan.

“Kami akan melaporkan secara tertulis kepada Bupati Jember melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Jember, juga ke BPCB Jawa Timur di Trowulan,” ujar Yopi sebagai tindak lanjut dari hasil temuan batu bertulis.

Yopi telah menyampaikan laporan temuan melalui Whatsapp kepada Bupati Jember, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Andi Muhammad Said (BPCB Jawa Timur dan Pamong Kebudayaan Provinsi Jawa Timur). (naw)

 

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_imgspot_img