EPICMEDIAINDONESIA JEMBER – Ketua panitia pelaksana kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Dr. Saihan, akhirnya angkat bicara soal isu terkait video yang tengah beredar di sosial media.
Pihak UIN KHAS Jember harus angkat bicara agar tidak terjadi salah informasi di tengah masyarakat terkait video tersebut. Terlebih, video tersebut seolah-olah memperlihatkan sejumlah peserta PBAK tengah menari-nari di tempat ibadah pada umumnya. Faktanya, kata dia, kegiatan tersebut berlangsung di area bangunan yang rencananya akan diperuntukkan sebagai Masjid Sunan Kalijaga UIN KHAS Jember.
Saihan mengatakan, sudut pengambilan gambar video tersebut memang berpotensi mengaburkan pandangan penonton. Kaligrafi yang menempel pada bangunan itu, kentara seperti masjid lain yang biasa ditempati.
Kendati demikian, Saihan tetap menyayangkan aksi menari ini dilakukan di tempat tersebut. Bahkan, Kata Saihan, pihak panitia setelah menerima laporan forum sedang tidak kondusif kala itu, segera bergegas melakukan pengondisian peserta.
“Persis setelah peristiwa itu, kami lakukan penertiban tegas,” terangnya.
Lebih lanjut, Saihan yang sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) itu mengungkapkan, video tersebut tentu hanya cuplikan singkat dari keseluruhan kegiatannya.
Saihan menambahkan,, persis pada pukul 07.00 WIB, peserta PBAK yang terdiri dari Prodi FEBI itu diarahkan untuk berkumpul. Mereka dikumpulkan, tak lain agar mengikuti sejumlah materi dari para narasumber hingga pukul 12.00 WIB.
Usai satu jam istirahat, pada pukul 13.00, kembali melanjutkan materi sesuai schedule hingga pukul 15.00 .
“Kami mendapat laporan dari Tim (Panitia unsur Mahasiswa), bahwa materi terakhir sudah selesai. Pada saat bersamaan, panitia PBAK pusat turun dan menginstruksikan agar mahasiswa tidak bubar sebelum pukul 16.00 ,” ujar Saihan.
Setelah itu, segenap tim pun mencari cara agar peserta tidak bubar sebelum jadwal tersebut. Mulai dari menampilkan yel-yel, memberikan motivasi, bahkan unjuk keterampilan.
Ketika salah satu peserta unjuk keterampilan yang pertama, suasana masih tertib dan sopan. Tak berselang lama, akhirnya peserta lain request lagu ‘ojo dibandingke’
Sesaat kemudian dinyanyikan, salah satu peserta tiba-tiba maju sambil menari, lalu diikuti peserta lainnya bak terbawa suasana akan lagu yang tengah viral itu.
Menganggap suasana sudah tidak terkendali, seluruh tim kemudian menghentikan dan kembali menertibkan peserta untuk kembali ke tempat.
Sampai di sini, Saihan menegaskan, video yang beredar saat ini cuplikan sepintas dari kejadian yang sebenarnya. Sehingga timbul persepsi seolah-olah panitia membiarkan kejadian tersebut.
Kata Saihan, klarifikasi ini tidak bermaksud membenarkan apa yang sudah terjadi pada hari itu. “Kami hanya menyampaikan apa yang sebenarnya agar timbul persepsi yang seimbang atau fair,” tutup Saihan.
Untuk diketahui, PBAK UIN KHAS Jember yang mengusung tema ‘Manifesto Moderasi Beragama dalam Bernegara’ ini digelar sejak 22-24 Agustus 2022.
Dari total 3.670 Mahasiswa baru, dibagi menjadi Lima kelompok, berdasarkan fakultas masing-masing. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan bertempat di Gedung Kuliah Terpadu, Fakultas Syariah di Masjid Sunan Ampel, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora di Gedung Teater, kemudian Fakultas Dakwah di Aula lama, dan terakhir FEBI (naw)