Cara Responsif Universitas Terbuka dalam FGD ‘Kesiapan Belajar Daring Mandiri’

FGD: Sebanyak 10 peserta hadir dari masing-masing perwakilan sekolah. Berlokasi langsung di Kampus Universitas Terbuka Surabaya.

EPICMEDIAINDONESIA SURABAYA – Menggandeng sekolah negeri di Surabaya dan Sidoarjo, Universitas Terbuka mengundang secara langsung perwakilan guru SMAN 16 Surabaya dan SMAN 4 Sidoarjo. Undangan tersebut dalam rangka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Kesiapan Belajar Daring Siswa SLTA’.

OPENING: Acara dibuka secara kidmat oleh Direktur UT Surabaya, Dr. Suparti MP.Pd, serta kedua narasumber Prof. Tia n Belawati, M.Ed., Ph.D dan Prof Daryono, S.H., M.A., Ph.D.

Sebanyak 10 peserta hadir dari masing-masing perwakilan sekolah. Berlokasi langsung di Kampus Universitas Terbuka Surabaya, acara dibuka secara kidmat oleh Direktur Universitas Terbuka (UT) Surabaya, Dr. Suparti MP.Pd, serta kedua narasumber Prof. Tia n Belawati, M.Ed., Ph.D dan Prof Daryono, S.H., M.A., Ph.D.

Terbagi menjadi dua tim atau kelompok, para peserta dari kalangan guru ini melakukan FGD dengan masing-masing narasumber atau pemateri. “Saya berterima kasih kepada narasumber, yang hadir secara langsung dari Jakarta. Acara ini membahas terkait pembuatan instrument literasi terkait kemandirian siswa belajar daring dengan metode yang terbaru,” tutur Dr. Suparti, M.Pd, selaku Direktur UT Surabaya.

FOKUS: Terbagi menjadi dua tim atau kelompok, para peserta dari kalangan guru ini melakukan FGD dengan masing-masing narasumber atau pemateri.

Peserta FGD diharapkan mampu berkonstribusi dalam pembuatan instrument literasi yang telah dibuat oleh tim peneliti UT. Nantinya, instrument tersebut akan dipatenkan untuk alat ukur acuhan nasional. “Melalui instrument yang sudah dibuat, kami para guru turut memberikan masukan secara aktif. Seperti penyederhanaan kata atau kalimat, yang mampu dipahami oleh para siswa nantinya, jelas Feny Anisa Damayanti, S.Pd,Gr selaku guru BK SMAN 4 Sidoarjo.

Manfaat dari kegiatan ini juga dituturkan perwakilan SMAN 16 Surabaya, terkait metode daring terbaru atau cara belajar yang semakin berkembang. “Meskipun pembelajaran sudah ada yang luring, metode daring seperti ini sekarang menjadi metode baru setelah pandemi. Jadi, kami merasakan manfaat adanya kegiatan FGD seperti ini, karena kami harus terus mengikuti perkembangan digital,” ungkap Mochammad Safik S.Pd, selaku Guru Sejarah SMAN 16 Surabaya.

Kedua pihak sekolah ini memiliki kesamaan dari cara pandang kebermanfaatan metode daring secara mandiri tersebut. Seperti SMAN 4 Sidoarjo yang sebelumnya menggunakan Google Clasroom sekarang beralih menggunakan Microsoftteams Domain.

Tentu, tema menarik yang diambil oleh Universitas Terbuka diharapkan oleh peserta terus berlanjut hingga mendapatkan hasil yang kongkrit, Terlebih sebagai kampus negeri yang mempelopori perkuliahan daring dan kuliah jarak jauh secara mandiri. (DNI)