EPICMEDIAINDONESIA SURABAYA- Setelah kunjungan di Bangkalan tanggal 13 April 2022 sukses dilaksanakan, keesokan harinya Direktur Universitas Terbuka (UT) Surabaya melanjutkan perjalanan ke Sampang Madura.

Tak kenal lelah dan pekerja keras, layak mewakili sosok perempuan tangguh Dr. Suparti, M.Pd yakni Direktur UT Surabaya.

Kunjungan di beberapa titik di Bangkalan, ia lanjutkan di Sampang untuk berkunjung ke beberapa sekolah hingga instansi setempat.

Mulai dari Kantor Kemenag Sampang, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, SMAN 1 Sampang, MAN 1 Sampang hingga Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang yang selama ini menjadi Pengurus Kelompok Belajar (Pokjar) Mahasiswa UT Surabaya.

“Kunjungan pertama saya, menemui Bapak Gunadi yang merupakan pengurus Pokjar kami di Sampang,” ungkapnya. Terlebih pertemuan tersebut membahas persiapan wisuda daerah daring yang akan dilaksanakan tanggal 18-19 Mei 2022 di UT Surabaya.

Terdapat 21 lulusan di Sampang, yang akan mengikuti wisuda tersebut. Persiapannya pun sudah matang, mulai toga, map ijazah serta souvenir telah diserahterimakan langsung.

Setelah persiapan wisuda untuk Pokjar wilayah Sampang selesai, Direktur UT Surabaya melanjutkan pertemuan ke beberapa instansi seperti yang disebutkan di atas.

Sambutan hangat diterimanya saat menemui beberapa pimpinan setempat. “Alhamdulillah, mulai dari menemui Bapak Ali Afandi selaku Kacabdin Sampang dan Kepala Kemenag Sampang sambutannya luar biasa. Hingga tadi disinggung untuk mengajak para staf nya berkuliah di UT. Baik melanjutkan S2 maupun S3,” terangnya kepada awak media itu

Tentu, respon tersebut sangat baik bagi UT Surabaya. Terutama para staf instansi memang sudah banyak mahasiswa UT datang dari para pekerja. Mengingat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang bersifat terbuka dan mandiri yang dimiliki UT Surabaya ini sangat mempermudah para pekerja untuk tetap berkuliah.

Selain datang dari instansi. Sambutan baik pula didapatnya saat berkunjung ke beberapa sekolah. Mulai dari SMAN 1 Sampang dan MAN 1 Sampang hingga sekolah yang berbasis pesantren. Sangat mungkin sambil terus nyantri, ngaji sambil kuliah di UT karena kuliah di UT tidak dibatasi waktu kuliah dan tidak harus ada tatap muka namun UT juga menyiapkan fasilitas tatap muka jika masyarakat dan mahasiswa menghendakinya.

“Setelah kunjungan di sekolah tersebut, kami optimis jumlah mahasiswa dari lulusan SLTA akan semakin meningkat. Melihat respon dari setiap kunjungan yang kami lakukan. Harapannya nanti terdapat Pokjar ya di MAN 1 Sampang ini,” tuturnya kembali. (dni)